Malam ke-27
Dulu, Masjid Salman selalu menjadi tempatku beristirahat sejenak dari kegiatan perkuliahan. Tempat ini tidak hanya menjadi tempat sholat, tetapi bisa menjadi tempat belajar bersama teman-teman dan tempat merenung. Tempatnya sejuk dan menenangkan. Setiap sholat selalu ada ibu yang memastikan saf wanita sudah rapat hingga tidak ada celah sama sekali bagi makhluk ghaib apapun yang mengganggu kekhusyukan shalat. Aku selalu teringat dengan ibu yang sampai sekarang tidak pernah kuketahui namanya itu. Bagiku hanya beliau yang mampu mengemban amanah itu karena yang lain tidak sepeduli beliau. Bahkan ketika mulai sholat dan saf tidak rapat, aku selalu teringat beliau. "Dimana beliau?" Dulu, saat ramadhan, setiap hari ada makanan berat dibagikan secara gratis. Karena jumlahnya terbatas, hanya beberapa saf terdepan yang mendapatkan makanan tersebut. Akhirnya, setiap orang berlomba-lomba mendapatkan saf terdepan untuk dapat makanan tersebut. Lucunya, meskipun kotaknya sama, isinya bisa...